Sunday, November 6, 2011

Sejarah Singkat SMPN 19 Jakarta

Bermula dari sebuah sekolah guru bantu (SGB V) yang termasuk kategori besar maka melalui Surat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 06/SK/B/III/59 tanggal 1 Agustus 1959 resmi menjadi SMPN 19 Jakarta. Kemajuan yang dicapai SMPN 19 Jakarta, tidak terlepas dari peran Kepala Sekolah. Melalui Kepala Sekolah, segala hal yang menyangkut proses belajar mengajar, hingga manajemen sekolah, bisa berjalan dengan lancar. Kepala Sekolah yang telah memimpin dan mengembangkan SMPN 19 Jakarta sehingga menjadi sekolah bertaraf internasional (SBI). Berikut ini nama-nama kepala sekolah yang telah menyetir SMPN 19 Jakarta hingga berhasil seperti sekarang, yaitu :
1. Drs. Hutauruk, 1959
2. Drs. Baginda Sitorus, April 1962 s.d Mei 1967
3. Wasman M.W Sirait, Mei 1967 s.d Januari 1980
4. D. Rivai Harahap, B.A, Januari 1980 s.d 1983
5. Tohali, B.A, Desember 1983 s.d Agustus 1985
6. S. Kurnaini, Agustus 1985 s.d Januari 1987
7. Drs. Ukan Ahmad S, Februari 1987 s.d Mei 1988
8. Drs. Soejoed Poedjo Soedarmo, Mei 1988 s.d Maret 1994
9. Drs. G. Tambunan, Maret 1994 s.d November 1999
10. Dra. Hj. Tetty Harahap, Desember 1999 s.d Maret 2000
11. Drs. L. Saragih, April 2000 s.d November 2000
12. Agus A. Saputra, Pjs November 2000 s.d Januari 2001
13. Drs. H. Adi Dasmin, MM, Februari 2001 s.d Februari 2005
14. Drs. H. Muhammad Nur, MM, Februari 2005 s.d sekarang



Berikut ini kilas balik cerita masa-masa kepemimpinan beliau, antara lain :
1. Masa peralihan SGB V ke SMPN 19 Jakarta SMP Negeri 19 Jakarta pertama kali dibuka pada tanggal 1 Agustus 1959, pada waktu itu bernama SGB Vdibawah pimpinan Bapak Hutauruk. Masa peralihan dari SGB V ke SMPN 19 Jakarta sampai menamatkan angkatan I waktu itu dibawah komando Bapak Hutauruk.
2. Masa kepemimpinan Bapak Drs. Baginda Sitorus, April 1962 s.d Mei 1967 Bapak Drs. Baginda Sitorus, April 1962 s.d Mei 1967 sejak awal dibuka, SMPN 19 Jakarta dimulai dengan 12 kelas yang terbagi atas 4 kelas I, 4 kelas II, dan 4 kelas III dengan 24 orang guru dan karyawan. Saat itu SMPN 19 terkenal dengan julukan sekolah “baskom” sebab setiap musim hujan seluruh air masuk ke lingkungan sekolah. Biasanya kalau sudang tergenang 3 hari baru surut, siswa/i senang karena 3 hari libur.
3. Masa kepemimpinan Bapak Wasman M.W. Sirait, Mei 1967 s.d Januari 1980 Sejak tahun 1967 kepemimpinan digantikan oleh Bapak Wasman M.W. Sirait yang menjabat sampai tahun 1980. Saat kepemimpinan beliau SMPN 19 sering digunakan untuk tempat pendidikan dan pelatihan (diklat) baik tingkat regional maupun tingkat nasional. Disamping itu beliau aktif berkomunikasi dengan Dikmenum Depdikbud di Hang Lekir, Depdikbud memang belum memiliki LPMP atau BPG. Sarana yang dimiliki SMPN 19 sudah memiliki 2 lab IPA tahun 1978 Depdikbud menyelenggarakan program nasional pendidikan melalui TVRI, SMPN 19 salah satu sekolah model untuk pendayagunaan lab IPA. Seiring dengan perjalanan waktu SMPN 19 Jakarta semakin berkembang dan telah merenovasi gedung, sementara belajar di SMPN 56 Jakarta. SMPN 19 Jakarta memiliki kelas jauh, yang sekarang menjadi SMPN 185 Jakarta.
4. Masa kepemimpinan Bapak D. Rivai Harahap, Januari 1980 s.d 1983 Mulai tahun 1980 sampai dengan tahun 1983 kepemimpinan sekolah digantikan oleh Bapak D.R Harahap. Saat kepemimpinannya SMPN 19 Jakarta mendapatkan julukan sekolah teladan tingkat DKI Jakarta. Beliau memimpin 19 dimulai dari penanaman disiplin dengan melakukan menunggu di pintu gerbang menyalami siswa/i dan guru. Bagi guru yang terlambat biasanya salah tingkah, maka keesokan harinya pasti akan masuk lebih pagi. Karena biasanya bagi guru yang terlambat oleh beliau langsung ditegur. Beliau meninggal pada tahun 1983 karena sakit terkena serangan jantung.
5. Masa kepemimpinan Bapak Tohali, B.A, Desember 1983 s.d Agustus 1985 Tahun 1983 sampai dengan tahun 1985, kepemimpinan sekolah dipegang oleh Bapak Tohali, B.A pada saat beliau memimpin, SMPN 19 Jakarta ditunjuk menjadi sekolah sanggar Kebayoran Baru dan Cilandak. Beliau meninggal dunia pada saat melaksanakan ibadah haji bertepatan dengan terjadinya musibah terowongan Mina.
6. Masa kepemimpinan Bapak S. Kurnaini, Agustus 1985 s.d Januari 1987 Beliau mutasi dari SMPN 58. mengembangkan kegiatan ekskul betawi dan paduan suara (ensambel musik). Sejak saat itu SMPN 19 mulai dikenal ensambel music selanjutnya selalu ditunjuk untuk mengikuti kegiatan peringatan 17 Agustus di Istana Negara dikomandoi guru kesenian Ibu Mulyati dan Ibu Reni.
7. Masa kepemimpinan Bapak Drs. Ukan Ahmad S, Februari 1987 s.d Mei 1988 Beliau aktif di MGMP DKI Jakarta.
8. Masa kepemimpinan Bapak Drs. S. Poedjo Soedarmo, Mei 1988 s.d Maret 1994 Menjelang akhir kepemimpinan beliau kegiatan belajar mengajar menumpang di SMAN 70 Bulungan, karena saat itu gedung SMPN 19 sedang direhab total. Kurang lebih dua setengah tahun menumpang, mendapat julukan SMP N 25, karena masuk jam 2 siang pulang jam 5 sore, tapi anehnya walaupun menumpang dengan keterbatasan sarana prasarana prestasi UN dari peringkat 106 menjadi peringkat 36 DKI Jakarta
9. Masa kepemimpinan Bapak Drs. G. Tambunan, Maret 1994 s.d November 1999 Sebelum masa kepemimpinan beliau, SMPN 19 Jakarta baru dikenal ekskul paduan suara yang selalu diikutsertakan dalam upacara peringatan detik-detik proklamasi di Istana Negara.Gedung sekolah masih yang lama dan sering kebanjiran. Nama besar SMP di wilayah Kebayoran Baru masih didominasi SMP Negeri tetangga. Peringkat NEM yang pada saat itu sebagai ukuran mutu tidak pernah menembus 20 besar, akibatnya orangtua belum begitu meirik SMPN 19 Jakarta Pada awal kepemimpinan Bapak Drs. G. Tambunana di SMPN 19 Jakarta, hal utama yang diperhatikan beliau adalah melaksanakan penghijauan. Karena pada saat itu baru menempati gedung baru dan masih gersang. Seiring perkembangan pendididkan dan meningkatnya minat masyarakat menyekolahkan puta-putri mereka ke SMPN 19 Jakarta, maka pada tanggal 12 Agustus 1993 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Wardiman Djojonegoro meresmikan penggunaan gedung baru SMPN 19 Jakarta. Gedung baru, kepala sekolah baru, banyak guru-guru baru membuat suasana baru di SMPN 19 Jakarta. Usaha peningkatan nilai UN agar bisa menembus 20 besar berhasil dengan baik, strategi yang dilakukan beliau cukup ampuh berhasil mendapatkan peringkat 18 DKI, tahun berikutnya peringkat 12, dan diakhir menjelang purnabakti beliau mendapat peringkat 8. Sejak nilai NEM kita terus naik dan mendapat peringkat sekolah plus atau sekolah unggulan mulailah orangtua berduyun-duyun untuk meyekolahkan siswa-siswinya. Sejak kepemimpinan beliau SMPN 19 Jakarta mulai diperhitungkan oleh sekolah-sekolah di wilayah Kotamadya Jakarta Selatan karena pengaruh beliau sebagai ketua MKS DKI Jakarta.
10. Masa Kepemimpinan Ibu Dra. Hj. Tetty Harahap, Desmber 1999 s.d Maret 2000 Sehubungan Bapak Drs. G. Tambunan memasuki masa pensiun, maka pada tanggal 1 November 1999, tampuk pimpinan seanjutnya dijabat oleh Dra. Hj. Tetty Harahap, beliau mutasi dari SMPN 13 Jakarta. Beliau hanya menjabat selama 2 bulan. Karena sepulangnya dari melaksanakan ibadah haji ke tanah suci, beliau dipanggil pulang ke pangkuanny. Beliau seorang yang ulet dan disiplin, tidak pernah meninggalkan ajaran agamanya. Hari-hari diisi dengan kesibukan dan mencurahkan segala kemampuan untuk memajukan sekolah. Kata-kata yang paling indah ketika beliau dirawat di rumah sakit haji Pondok Gede adalah “titip SMPN 19 agar nanti dikenal, menjadi sekolah yang sangat dikenal sampai tingkat internasional”
11. Masa kepemimpinan Bapak Drs. L. Saragih, April 2000 s.d November 2000 Menjabat selama 8 bulan, karena beliau juga dipanggil oleh tuhan yang maha esa.
12. Masa kepemimpinan Bapak Agus Achromi Saputra, Pjs November 2000 s.d Januari 2001 Sehubungan Drs. L. Saragih meninggal dunia karena sakit yang dideritanya, maka pada tanggal 5 November 2000 tampuk pimpinan dijabat semantara (Pjs) oleh Bapak Agus A Saputra, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum. Beliau menjabat selama 6 bulan, pada masa-masa ini merupakan masa yang paling sulit, ibarat anak ayam kehilangan induknya. Karena 2 kepala sekolah terdahulu dalam waktu kurang 1 tahun meninggal dunia. Program sekolah berjalan tersendat-sendat dan tertatih- tatih, dukungan dana dari BP3 ada tapi, berkat kerjasama dan sifat kekeluargaan yang selalu dijaga, segala kesulitan dapat diselesaikan bersama.
13. Masa kepemimpinan Bapak Drs. H. Adi Dasmin, MM, Februari 2001 s.d Februari 200513.
Pada tahun 2001, kepemimpinan SMPN 19 Jakarta mengalami tiga kali pergantian yaitu dari Drs. G. Tambunan ke Dra. Hj. Tetty Harahap (Alm) dari bulan Januari sampai dengan Juni 1992, kemudian digantikan oleh Drs. L. Saragih (Alm) sampai dengan tahun 2000.
Dijabat sementara oleh wakil kepala sekolah Bapak Agus A Saputra yang dijabat selama 6 bulan. Akhirnya pada bulan Februari 2001 djabat oleh Drs. H. Adi Dasmin, MM Biasanya kepala sekolah yang mutasi ke SMPN 19 adalah kepala sekolah yang menjelang purnabakti sehingga gebrakan atau inovasi untuk maju cepat berjalan lambat.
Padahal saat itu guru-gurunya masih muda-muda penuh kreatif dan inovatif. Sejak kepemimpinan Bapak Drs.H.Adi Dasmin MM, banyak perubahan-perubahan yang terjadi yaitu pada tahun 2002 bekerjasama dengan pengurus BP3 (sekarang komite sekolah) dan kedutaan- kedutaan besar dari 32 negara berhasil mengadakan pameran informasi 32 negara dari 5 benua.dari hajatan pameran tersebut telah ditandatangani MOU kesepakatan kerjasama dibidang pendidikan dan kebudayaan dengan Negara Republika de Colombia, SMPN 19 mendapatkan sumbangan fisik berupa 8 perangkat komputer untuk mengakses internet dan pelatihan bahasa spanyol yang masih berlangsung hingga sekarang.
Tahun berikutnya mulai diperhatikan pengembang SDM dengan mengirim guru-guru mengikuti diklat, kursus bahasa inggris dan pengembangan SDM. Selama kepemimpinan beliau prestasi-prestasi akademik dan non akademik banyak diraih oleh SMPN 19 Jakarta Dibidang akademik pada tahun pelajaran 1998/1999 dibentuk 1 kelas unggulan yang diambil dari jumlah rapor terbesar yang dicapai siswa semester 1, sebanyak 40 orang sementara kelas lainnya dikelompokkan secara merata dan hasilnya SMPN 19 Jakarta berhasil menerobos masuk peringkat 5 besar tingkat SMP se DKI Jakarta.
Pada tahun pelajaran 1999/2000 kelas unggulan dikembangkan menjadi kelas akselerasi. Piloting KBK, Pameran 32 negara, Kunjungan dari beberapa sekolah terus berdatangan, pertukaran pelajar, Sekolah koalisi, Brent smart, ISO, Workshop KTSP.
14. Masa kepemimpinan Bapak Drs. H. Muhammad Nur, MM Februari 2005 s.d sekarang
Pada awal tahun pelajaran 2005 masa kepemimpinan SMPN 19 Jakarta dipegang oleh Bapak Drs. H. Muhammad Nur, MM putra asli betawi ini sebelumnya adalah kepala sekolah SMPN 234 Cakung Jakarta Timur.
Masuknya beliau ke SMPN 19 sebagai kepala sekolah memberikan nuansa baru dilingkungan SMPN 19 Jakarta. Program-program segera disusun dengan gaya kreatif dan inovasi yang tepat oleh beliau.
KTSP berdasarkan latarbelakang sebagai guru bahasa inggris, beliau terus merancang program untuk mewujudkan SMPN 19 sebagai sekolah bertaraf internasional terbaik di wilayah kota administrasi Jakarta Selatan. Pada tahun 2008 SMPN 19 Jakarta mulai mengadakan kerjasama-kerjasama untuk mendukung kegiatan sebagai sekolah bertaraf internasional dengan Loyang Secondary School. Student ekcing,
Keberhasilan beliau dalam memimpin sekolah tidak terlepas dari dukungan sumber daya manusia di sekolah yang memiliki visi dan misi yang sama, bagaimana menciptakan SMPN 19 ini sebagai yang terbaik. Keberhasilan beliau dalam memimpin membuat harum nama sekolah sehingga pada tahun 2007 SMPN 19 menjadi sekolah yang standar bertaraf internasional.
Dalam kepemimpinan beliau telah berhasil menyelesaikan program sekolah yang telah lama disusun oleh para pendahulu pimpinan sekolah diantaranya rehab Musholla, dana pembagunan, pembagunan ruang koperasi siswa dan penyelesaian terbitnya sertifikat tanah dan itu semua dapat diselesaikan tanpa hambatan. SMPN 19 Jakarta mengalami perkembangan dan kemajuan yang sangat pesat sejak berdiri sampai sekarang seperti pembagunan ruang tata boga dan lab bahasa.

3 comments: